Senin, 12 Oktober 2020

 

Sihku
Oleh bernadeta heni

Tumapaking laku ing banyu

Krasa adem nganti ngilu

Banyu segara kang tak rasake karo awakmu

Langit biru uga cemburu

Sumilire angin nggugah ati kang ngilu

Nyekseni awakdhewe ing Pantai Waru

 

Apa salahku…

Paring sih marang awakmu

Sih katresnan kang suci iki

Cemara uga nggeguyu marang niatku

Apa bisa aku paring bagya mulyamu

Sihku aja lunga marang aku

 

Apa salahku…

Paring ati siji iki marang awakmu

Teteg tatag atiku marang sliramu

Sing nggawe ayem atiku

Cah ayu pepujaning atiku

Mrenea tak gandheng tanganmu

 

Memori
Oleh bernadeta heni


Dalam hatiku masih ada ganjalan

Sekecil memori yang tertinggal dalam pikiran

Tidak mau pergi berganti dan sudah nyaman
inginku pendam dalam-dalam

Agar tak muncul dengan sesukanya

Sepentingkah memori ini?

Hingga kau tak ingin pergi?

 

Memori…

Jika kau benar-benar tak ingin pergi

Biarkan dirimu menjadi pembelajaran hati

Agar diriku tidak mengalami yang yang sama lagi

Karena diriku tidak ingin merasakan sakitnya hati

Seperti belati menusuk-nusuk hati

 

Memori…

Tetaplah diam didalam hati…


Menangis
Oleh bernadeta heni


Mata sayup berkaca-kaca berwarna merah

Entah apa yang ada dipikiran dia

Air mata meronta ingin keluar darinya

Pertanda apakah ini?

Sedihkah?

Bahagiakah?

 

Menangislah…

Jika memang membuatmu lega nantinya

Hingga tidak ada ganjalan dan sakit di dada

Sepaya air mata keluar dan dia bersukaria

Tidak ada yang melarangnya untuk keluar sesukanya

 

Menangislah..

Jika kau kehilangan seseorang

Jika kau kehilangan sesuatu yang berharga

Tetapi ingatlah masih ada suatu harapan

Dan jangan kau berhenti berharap

Karena kau masih ada di semesta

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

  Teman Bayangan (2) Cerpen Karangan: bernadeta heni Lanjutan    Angel minta waktu sebentar untuk mengajak Kaka membahas perasaan An...