Teman Bayangan
Cerpen Karangan: bernadeta heni
Dalam Cerita ini saya kenalkan terlebih dahulu tokoh dan wataknya.
Yang pertama adalah Angelica Syantika tapi panggil saja dia Angel seorang gadis
yang baik, periang, cantik, ramah, namun emosian.
Yang kedua adalah Andrika Santosa panggilannya Kaka seorang lelaki yang
memiliki jiwa penyayang, perhatian, baik, memiliki jiwa humoris.
Yang ketiga adalah Pak Wibi seorang lelaki setengah bayah, yaitu orangtua dari Angelica
Syantika yang memiliki sifat Penyabar, Penyayang, Bijaksana.
Yang Keempat Bu Martini seorang Wanita setengah baya, yaitu orangtua dari Angelica
Syantika yang memiliki Sifat Baik Hati, Penyayang dan Lembut.
Yang Kelima adalah Andreas Bramantyo seorang lelaki yang Baik, Humoris, Dewasa.
Lelaki ini adalah abang kandung dari Angelica Syantika
Yang ke enam Fransiska Amanda, dia teman sekolah Angelica mempunyai sifat
ramah, sabar, jahil, ceria.
Yang ketujuh Si Bayangan, dia terlihat berbicara dan selalu
membisikkan kepada Angelica Syantika
Pada suatu hari ada seorang gadis yang sedang
berjalan di lorong sekolah, dia bersekolah di SMA Pelita Kasih. Dia bernama
Angelica Syantika. Lalu dari belakang muncul suara nyanyian yang tidak asing di
telingan Angel. “emang lagi syantik, syantik, syantik gini hanya untuk bang
kaka” sambil membelai rambut si Angel.
“Pok” Angel memukul kepala Siska dengan pelan. “ini nih mau jadi penyanyi gagal
sukanya ngerjain orang, liat tuh si Kaka didepan” gerutu si Angel. “duh
kepalaku, tega bener sih lu njel, mukul-mukul kepala syantiku”.
“Sstt, diem siskol itu si kaka merhatiin kita”
Angel sambil berkata pelan karena dia melihat kaka yang merhatikan mereka
berdua.
Lalu Kaka menghampiri mereka berdua dan menyapa
“hai Angel, kalian ngomongin aku ya?” dengan percaya diri Kaka langsung
melontarkan apa yang dia rasakan.
“ihh Pede banget kamu Ka, kita gak ngomongin
kamu kok” jawab sinis si Angel. Padahal memang di dalam hati kecil si Angel
suka dengan si Kaka, tetapi karena gengsi
dia malah menunjukkan dia benci dengan si Kaka.
“ehh iya ding Ka, kata Angel dia suka sama kamu,
hahahaha” sambil tertawa bahagia melihat Angel memerah wajahnya karena malu
dengan apa yang diucapkan si Siska memang benar. “Ihh Apaan sih Siskol kembang
kol, enggak yo, jangan mengada-ada” sambil memalingkan kepala ke tempat lain.
“emang bener Ngel kamu suka sama aku?” tanya si
Kaka dengan pelan. Dalam hati memang Kaka jugamenyimpan rasa engan Angel sudah
sejak kelas 2 SMA tetapi belum mengungkapkannya karena dia tidak tahu perasaan
Angel sama dengan perasaan Kaka dan takut cintanya bertepuk sebelah tangan.
“Apaaa
Ka, aku nggak denger?” jawab si Angel.
“tet, tet, tet” “ehh sis ayo masuk, ini nanti
pelajaran Bu Bos Galak nanti telat dikit dimarahi. Udah dulu ya Ka” waktu
istirahat sudah selesai saatnya siswa siswi masuk ke kelasnya. Kaka dan Angel
memang berbeda kelas Angel di Kelas XII IPA 1 dan si Kaka di kelas IPA 2. Kaka
belum sempat menjelaskan apa yang dikatakannya lalu Angel dan Siska pergi ke
kelasnya. Kaka menghela napas dan berkata dalam hati “Huuufft sampai kapan
perasaan ini tidak tersampaikan”.
Seusai pembelajaran selesai, anak-anak berhamburan keluar kelas dan pulang.
Angel keluar dari kelas dan terlihat Kaka sedang menunggunya di dekat gerbang
sekolah, rencananya Kaka ingin mengantar pulang si Angel. Angel berjalan menuju
gerbang sekolah dan belm melihat Kaka dia melambaikan tangan dengan seseorang
yang ada di dalam mobil sambil menurunkan kacanya. Angel menghampirinya sambil
mengerutu
“cepet banget jemputnya udah kangen aku
po?hahaha, padahal aku pengen nggosip sama
Siskol dulu” sambil membuka pintu mobil Angel masuk dan mengikatkan sabuk
pengaman. Sebenarnya yang menjemput Angel adalah Bram, kakak kandungnya
sendiri. Bram dan Angel terlihat seperti sepantaran karena hanya selisil satu
tahun dengan kakaknya. Kaka melihat Angel yang terlihat bahagia bertemu
laki-laki dalam mobil tersebut Kaka berputus asa dan sudah mengira bahwa
laki-laki itu pacar si Angel. Kaka lalu menyalakan motornya lalu pergi
meninggalkan sekolah.
Sesampainya dirumah, Angel bertemu dengan
ibunya. “Buk Mar, makan dong buk, Angel laper banget” sambil nglendot ibunya yang sedang cuci piring.
“duh anak cewek satu ini, adanya Cuma laper mulu, ingat itu pipi udah ngembang
kayak bakpao siap santap.” Sambil nyubit pipinya si Angel, padahal tangan
ibunya penuh dengan busa cuci piring.
“aahhh ibuk sakit pipiku, ini busa sampai ke
pipiku” sambil megang tangan ibunya yang penuh busa.
“sana ganti baju dulu, ibu siapin makan” Angel
menuju kemarnya untuk ganti baju.
“aku juga mau dong buk, aku udah lima abad
nggak makan” seru si Bram yang baru masuk rumah.
“ini lagi nih si penghabis makanan dirumah,
iya-iya nak sebentar. Kamu kuliah kok cepet banget bisa jemput Angel juga,
tumben-tumbenan kamu baik” gerutu ibunya sama anak laki-lakinya.
“iya buk, ini tadi dosennya
masuk bentar terus cuma ngasih tugas. Makanya aku bisa langung ke sekolahnya
Angel.” “oooh begitu ya, enak ya dosennya ngajar Cuma bentar gajinya selangit”
Di dalam kamar Angel berkaca karena menurut ibunya dia mulai
gendut. Sambil berkaca bayangan di kaca seolah-olah berkata dan berbisik kepada
Angel. “Angel kamu itu cantik, manis, tetapi kamu tidak bisa jujur dengan
perasaanmu sendiri.”
“heh aku?kamu itu siapa?” tanpa takut Angel malah menjawab
pertanyaan dari bayangan itu.
“aku adalah kamu Angel.” “sampai kapan kamu menyipan perasaanmu
itu?Kaka banyak teman cewek dan banyak yang menyukainya, jangan sampai menyesal
kalau Kaka jadian sama cewek lain”
“nggak aku nggak suka sama Kaka, biarin saja dia jadian sama cewek
lain itu haknya dia.”
“kamu masih belum bisa jujur dengan perasaanmu Angel, disini tidak
ada siapa-siapa hanya kau dan aku, kamu masih saja belum bisa jujur dengan
perasaanmu sendiri”
Lalu ibunya memanggil Angel untuk makan “Angeeeelll, makan dulu
sini. Kalau tidak dihabisin kakakmu lho”
“iya buk sebentar” lalu Angel meninggalkan kamarnya dan bayangan
itu menghilang.
Keesokkan harinya Angel masih kepikiran dengan perkataan bayangan
dikaca kemarin, dan di dalam perjalanan ke sekolah Angel hanya melamum
memikirkan perasaan dia terhadap Kaka. Dikagetkan oleh Bram, “Woi, woi, dek,
heh dek. Kamu kenapa sih” sambil nepuk pundak si Angel .
“Eh iya kak, kenapa?”
“eallah ni bocah kenapa sih jadi linglung kayak gini, kamu gak kena
santet kan?hahaha”
“sembarangan kalau ngomong, aku gak kenapa-kenapa yo kak”
“lha kok dari rumah sampai tadi diem muluk” tiba-tiba sudah sampai
di gerbang sekolah Angel, dia keluar dari mobil dan kebetulan bersamaan
datangnya Kaka. Sambil mengerutu Angel keluar “apaan sih, dikira aku kena
santet”
“Pagi Angel” sapa Kaka dengan berusaha biasa saja, da mengira dia
diantar oleh pacarnya. Dan menjaga jarak antara Angel.
“Eh, pagi Kaka” Angel semakin kepikiran dengan omongan bayangan di
kaca kemarin.
“kamu nggak papa kan Ngel?” tanya si Kaka dengan penuh perhatian.
Tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghampiri Kaka.
“nanti jadi kan Ka”
Lalu Angel merasa tidak enak dan pamit meninggalkan mereka berdua
“eh aku duluan ya Ka” sekejab Angel meinggalkan Kaka dan perempuan itu.
Dalam hati Angel mengira bahwa perempuan itu pacarnya si Kaka.
Hatinya tidak karuan dan kepikiran dengan omongan dari Bayangan di kaca. Saat
melamun siska memukul kepala si Angel dengan buku “lagi mikirin Kaka ini mesti”
Angel kaget dan marah sama Siska “kamu balas dendam ya”
“ehh enggak Njel, kamu kok marah sih” lalu Angel pergi meninggalkan
Siska dan menuju toilet. Didalam toilet Angel membasuh wajah dan mucul kembali
bayangan itu.
“kamu sudah melihatnya Angel, Kaka bersama wanita lain, dan dia
sudah siap merebut Kaka darimu”
“biarkan saja Kaka juga bukan milikku”
“kamu masih belum bisa jujur dengan perasaanmu Angel, aku tahu
perasaanmu setelah melihat perempuan itu tadi menghampiri Kaka, dan kau kawatir
dia menjadi pacar Kaka dan lebih dekat dengan Kaka”.
Tiba-tiba Angel meneteskan air mata dan mulai menydari dia tak
ingin kehilangan Kaka. “sebelum terlambat Angel, sampaikan perasaanmu kepada
Kaka” lalu bayangan itu menghilang. Angel mengusap air matanya dan sudah mantab
untuk menyampaikan perasaannya.
Saat istirahat Angel memberanikan diri untuk janjian dengan Kaka
lalu bertemu di depan kelas Kaka. Kaka sedang berjalan dengan temannya yang
akan menuju kantin.
“Njel kamu mencari siapa?” sapa Kaka
“eh Kaka, kamu Ka. Kamu ada watu sebentar?” Kaka bertanya-tanya
tumben-tumbenan Angel menghampiri dia, apakah dia sedang marahan dengan pacaranya
pagi tadi, lalu meminta saran Kaka? Dalam hati Kaka bertanya-tanya sendiri
sampai belum mejawab pertanyaan Angel. “Ka, kaka, malah bengong, kamu ada waktu
tidak pulang sekolah nanti?” “eh iya Njel, maaf aku sudah ada janji” Angel
meyakinkan diri bahwa perempuan tadi pagi yang mbuat janji dengan Kaka.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar