Teman Bayangan (2)
Cerpen Karangan: bernadeta heni
Lanjutan
Angel minta waktu sebentar untuk mengajak Kaka
membahas perasaan Angel kepada Kaka. Tetapi sepulang sekolah Kaka sudah ada
janji dengan perempua yang menemuinya dipagi hari.
“gimana kalau besok sepulang sekolah Njel?”
Perasaan Angel sudah campur aduk dan dia
berpikiran yang tidak-tidak, “jangan-jangan mereka kenca” “jangan-jangan Kaka
mengungkapkan perasaanya sama perempuan itu” dalam diam Angel memikirkan itu
tanpa sadar Kaka manggil namanya samapi tidak didengarkan Angel.
“njel, Angel, Anggeeellll.. kamu kenapa malah
bengong?” gimana gapapa kan kalau besok?”
“heh iya iya Ka, itu hakmu kok, aku tidak punya
hak untuk memaksamu menuruti kemauanmu, terserah kamu mau atau tidak”
“kamu kok malah sensi sih Njel”. “udah dulu
yang Ka, besok aku tunggu di gerbang setelah pulang sekolah, daa” Angel begitu
saja meninggalkan Kaka. Kaka berguman dalam hati “Angel kok beda dari biasanya
ya? biasanya crewet ini mah linglung ada apa sih dia?” lalu Kaka menuju Kantin
tempat temannya berkumpul dan beristirahat.
Setelah siangnya bel pulang berbunyi dan
anak-anak berhamburan keluar kelas. Angel dan Siska keluar bersama dan siska
bertanya tentang keadaan Angel hari ini begitu tidak semangat dan lesu. “Njel,
kamu kenapa cerita to sama aku, jangan marah-marah terus, lagi dapet po?”
sambil meringis siska mencoba menghibur Angel. Mata Angel langsung tertuju ke
mata siska “aku tidak dapet siskoooolll”
“lhaa truuuss elu kenape?”
“Sis kamu pernah melihat bayanganmu sendiri di
kaca?”
“pernah” jawab Siska dengan santai “lha memang
kaca kan tujuannya melihat diri kita kan enjelica joli”
“idiihh ngubah-ngubah nama tak laporin ortuku
nanti”
“ampun buk ampun. Lha pertanyaanmuitu juga aneh
Njel, pertanyaan yang seharusnya tidak dijawab sudah cetha wela wela kaya tela” dengan logat jawanya mucul si Siska
bersemangat.
“akhir-akhir ini aku liat bayangan Sis”
“bayangan apa njel?hiiii kok serem banget
sih”hantu?mbak kunti?pocong?dek tuyul?”
“huuush sembarangan, aku nggak lihat itu semua
sis. Aku lihat bayanganku di kaca bicara sendiri danngasih nasihat segala
macem”
“emang nasihat apa njel?”
“ya nasihat biasa, nasihat masak kamu gak tahu
Sis” sambil grogi Angel menutup-nitupi apa yang dikatakan bayangan tersebut
tentang Kaka. “hayo nasihat apa Njel?” “ada deh” Angel sambil berlari menuju
gerbang sekolah. Di gerbang sekolah Angel melihat Kaka bertemu dengan perempuan
tadi pagi dan membonceng dia di motor Kaka. Motor Kaka melaju pergi
meninggalkan gerbang sekolah. Siska berlarian menuju Angel dan dari kejauhan
siska melihat raut wajah Angel berubah, ternyata melihat Kaka bersama perempuan
lain.
“heh
Njel kenape lagi lu, cie cemburu ya, ihiiir cemburu sama Kaka bersama
cewek lain. Iyakan njel”
“apaan sih sis, aku kan pernah bilang nggak
suka sama Kaka”
“lhoh Njel, terkadang mulut dan hati itu tidak
sejalan. Maka yang bisa dilihat adalah dari tatapan matamu yang sedih melihat
Kaka dengan wanita lain. Hahaha. Udah sana ungkapin saja njel keburu digondhol
wanita lainlhoh”
Dalam hati Angel berpikir, benar apa yang
dikatakan Siska, setidaknya aku mencoba mengungkapkan isinperasaanku sama Kaka,
urusan dia suka sama aku atau tidak it
terakhiran.
Lalu terlihat mobil menghampiri Angel, dan itu
kakaknya Bram yang menjemput Angel. “Sis udah dulu ya aku pulang duluan, besok
sambung lagi yess”
“okke syantikk, hati-hati ya. Daaaa” sambil
melambaikan tangan Angel masuk mobil dan meninggalkan siska.
Sesampainya dirumah, ayahnya Angel sudah di
ruang tamu sedang menonton berita. “selamat sore komandan, lapor Angel sudah
sampai dirumah dengan selamat dijemput oleh Letnan Bram” Ayahnya mendengar hal
tersebut tertawa terpingkal-pingkal, seperti melihat prajuritnya laporan ketika
bertugas. Memang Ayah Angel jarang dirumah karena beliau adalah Panglima TNI
yang sudah memiliki pangkat tinggi, maka ssi Angel pun terkadang suka menggoda
ayahnya dengan hal-hal tersebut. “aduuhhduh putriku kecil sudah pulang sini
nak, tak cium dulu, sudah berapa hari Ayahmu ini tidak bertemu denganmu” Angel
menghampiri Ayahnya dan salam cium tangan ayahnya, ayahnya bergati mencium
kening putrinya dengan lembut.
“bagaimana sekolahmu Njel” tanya ayahnya
“biasa aja yah, tidak ada yang spesial”
“tapi pasti ada seseorang yang spesial kan
disekolahmu” Ayahnya menanyakan seseorang laki-laki spesial yang dekat dengan
putrinya. Wajah Angel memerah dan memang ada yang spesial di sekolahnya.
“tidak ada yah” “kalau tidak ada kenapa pipimu
seperti udang rebus itu, hahaha jangan bohong ya, anak ayah sudah besar lho mau
masuk kuliah sepertinya hal itu tidak asing dikalanganmu”
“udah yah aku mau ganti baju dulu” Angel
semakin malu dan melarikan diri dari Ayahnya.
Didalam kamar Angel berhadapan dengan cermin,
lagi-lagi bayangan itu muncul kembali. “Angel bagaimana perasaanmu hari ini
melihat Kaka bersama cewek lain” apakah dia gebetannya?” Angel hanya terdiam
dan kini dia mengakuinya “memang sekarang aku mengakui bahwa aku suka dengan
Kaka dan aku cemburu melihat dia bersama perempuan lain selain aku”
“baiklah tunjukkan kejujuran mu dengan Kaka,
kalau kau tak ingin kehilangan dia”
“Tapi kalau Kaka tidak suka
denganku?bagaimana?”
“kau belum mencobanya Angel, kenapa kau sudah
memutuskan dan berpikir seperti itu? Positif thinkinglah”
“baik akan ku coba
besok”
Keesokkan harinya Angel berangkat lebih pagi
sampai di sekolah untuk melihat Kaka datang, tetapi sampai bel masuk Angel
belum melihat Kaka datang ke sekolah. Angel mulai gelisah “dimana Kaka, kok
tidak ddatang ke sekolah, apakah dia baik-baik saja?” pelajaran berlalu begitu
cepat, bel istirahat berbunyi “tet, tet, tet” Angel cepat-cepat keluar kelas
dan menuju kelas Kaka, dia melihat-lihat didalam kelasnya dan tidak ada. Angel
bertanya dengan temannya Kaka “ apa Kaka tidak berangkat hari ini?” “jawab
Johan “Kaka di ruang BK Ngel”
“heh, emng ada apa dia disana” Yohan menjawab
tanya saja dia Njel, aku belum sempat tanya ke Kaka.
Angel jalan cepat menuju ruang BK, dan menunggu
di luar ruangan. Tidak lama kemudian Kaka keluar dari ruangan.
“Angel, kenapa kamu disini?” “emm Kaka kamu
kenapa?apa yang terjadi sampai kamu dipanggil ke ruang BK? Kamu berantem?ada
yang terluka?” Kaka yang merasa
diperhatika Angel tersenyum-senyum sendiri.
“hey pertanyaanmu seperti wartawan mengejar
berita”
“aku serius Ka”
“iya-iya sabar, aku terlambat tadi pagi njel,
karna bantuin ibu-ibu sudah tua ke rumah sakit katanya pusing dan mual kalau
naik bis”
“syuukurlah Ka, kamu tidak apa-apa”
“apa kamu khawatir denganku njel?” tanya kak
langsung tanpa basa-basi. “heh, emm…..’ tiba-tiba bunyi bel masuk “ehh sudah
masuk aku duluan ya Ka, kamu nggak lupa sama janji kemarin kan?
“tidaklah njel,nanti sepulang sekolah aku
tunggu di gerbang sekolah ya” “iya daaa Ka”
Leganya Angel, sambil senyum-senyum sendiri dia
kembali ke kelas.
Bel pulang berbunyi, Angel mulai mengemasi
barang-barangnya dan berjalan menuju gerbang sekolah. Setelah sampai di
gerbang, Angel melihat Kaka menunggu disana dan melambaikan tanga. Angel
menghampirinya “nunggu lama ya Ka?”
“enggak ko Njel” sambil mengeluarkan helm
dibagasi motornya
“ini ngel untuk keslamatan” Kaka menyerahkan
Helm dan langsung dipakai Angel “yuk brangkat Ka” “bentar deh kamu kalau pakai
helm gitu itu sama saja” ternyata helmnya Angel belum dikaitkan. Dan tanpa
pikir panjang Kaka mengaitkan helm tersebut. Wajah Angel mulai memerah dan
langusung naik ke motor Kaka.
Berlajunya motor kaka, di jalan Kaka bertanya
dengan Angel “ini kita ngobrol dimana” “terserah kamu Ka, tempat yang nyaman
buat ngobrol” “
“oke” motor Kaka melaju dan berhenti di suatu
kedai sederhana banyak pepohonan rindang dan tempat oudor untuk memesan makanan
ataupun minuman. “kau suka tempat ini njel” “ya sejuk disini” lalu mereka duduk
dan memesan miuman. Setelah pesanan disampaikan kepada pelayan, Kaka memulai
membuka pembicaraan “ jadi apa yang kamu omongin denganku Njel?”
“gini Ka, sebelmya aku mau tanya apakah cewek
yang kemarin pagi itu pacarmu?” Angel tidak sabar ingin tahu hubungan mereka.
“hah, kenapa kamu tumben-tumbenan kepo dengan
hubunganku dengan cewek kemarin, bukannya kamu juga sudah punya pacar yang
setiap hari antar jemput pakai mobil?” jawab Kaka dengan berganti bertanya.
“eh tunggu dulu, jadi kamu merhatiin aku ketika
aku dijemput dan diantar? Hei Ka kamu nggak tahu dia itu abang kandungku,
memang kita terlihat sepantaran karna dia satu tahun diatasku”
“maaf Njel sempat salah sangka dengan abangmu”
“nggak papa Ka, eh kamu belum jawab pertanyaanku”
“ooh dia, dia namanya Citra anak kelas XI IPA 1, dia….”
“pacarmu?”Angel langsung melontarkan “atau gebetanmu” “kamu suka
sama dia Ka?” pertanyaan Angel sampai seperti kereta tanpa berhenti.
“bukan semua itu Njel, yang aku suka cuma satu cewek, Njel” tegas
si Kaka
“siapa Ka?”
“kamu Njel, Angelica Syantika, cewek yang aku suka sejak kelas XI”
“Aku Ka? Jadi cewek itu bukan pacarmu, gebetanmu?” matanya mulai
berkaca-kaca. Dan menangis dengan pelan. “kamu kenapa Njel? Malah nangis, hey
njel kamu lagi sakit?” “aku juga suka sama kamu Ka, dan aku cemburu lihat kamu
dengan cewek lain”
“Angel angel kita itu aneh saling suka tapi didepan orang banyak
kamu terlihat membenciku. Jadi apa kau mau jadi pacarku Njel?”
Angel mengangguk menandakan dia mau jadi pacarnya Kaka, lalu Kaka
terlihat bahagia dan mengusap air mata Angel. Tamat