Senin, 12 Oktober 2020

 

Teman Bayangan (2)

Cerpen Karangan: bernadeta heni

Lanjutan 

 

Angel minta waktu sebentar untuk mengajak Kaka membahas perasaan Angel kepada Kaka. Tetapi sepulang sekolah Kaka sudah ada janji dengan perempua yang menemuinya dipagi hari.

“gimana kalau besok sepulang sekolah Njel?”

Perasaan Angel sudah campur aduk dan dia berpikiran yang tidak-tidak, “jangan-jangan mereka kenca” “jangan-jangan Kaka mengungkapkan perasaanya sama perempuan itu” dalam diam Angel memikirkan itu tanpa sadar Kaka manggil namanya samapi tidak didengarkan Angel.

“njel, Angel, Anggeeellll.. kamu kenapa malah bengong?” gimana gapapa kan kalau besok?”

“heh iya iya Ka, itu hakmu kok, aku tidak punya hak untuk memaksamu menuruti kemauanmu, terserah kamu mau atau tidak”

“kamu kok malah sensi sih Njel”. “udah dulu yang Ka, besok aku tunggu di gerbang setelah pulang sekolah, daa” Angel begitu saja meninggalkan Kaka. Kaka berguman dalam hati “Angel kok beda dari biasanya ya? biasanya crewet ini mah linglung ada apa sih dia?” lalu Kaka menuju Kantin tempat temannya berkumpul dan beristirahat.

Setelah siangnya bel pulang berbunyi dan anak-anak berhamburan keluar kelas. Angel dan Siska keluar bersama dan siska bertanya tentang keadaan Angel hari ini begitu tidak semangat dan lesu. “Njel, kamu kenapa cerita to sama aku, jangan marah-marah terus, lagi dapet po?” sambil meringis siska mencoba menghibur Angel. Mata Angel langsung tertuju ke mata siska “aku tidak dapet siskoooolll”

“lhaa truuuss elu kenape?”

“Sis kamu pernah melihat bayanganmu sendiri di kaca?”

“pernah” jawab Siska dengan santai “lha memang kaca kan tujuannya melihat diri kita kan enjelica joli”

“idiihh ngubah-ngubah nama tak laporin ortuku nanti”

“ampun buk ampun. Lha pertanyaanmuitu juga aneh Njel, pertanyaan yang seharusnya tidak dijawab sudah cetha wela wela kaya tela” dengan logat jawanya mucul si Siska bersemangat.

“akhir-akhir ini aku liat bayangan Sis”

“bayangan apa njel?hiiii kok serem banget sih”hantu?mbak kunti?pocong?dek tuyul?”

“huuush sembarangan, aku nggak lihat itu semua sis. Aku lihat bayanganku di kaca bicara sendiri danngasih nasihat segala macem”

“emang nasihat apa njel?”

“ya nasihat biasa, nasihat masak kamu gak tahu Sis” sambil grogi Angel menutup-nitupi apa yang dikatakan bayangan tersebut tentang Kaka. “hayo nasihat apa Njel?” “ada deh” Angel sambil berlari menuju gerbang sekolah. Di gerbang sekolah Angel melihat Kaka bertemu dengan perempuan tadi pagi dan membonceng dia di motor Kaka. Motor Kaka melaju pergi meninggalkan gerbang sekolah. Siska berlarian menuju Angel dan dari kejauhan siska melihat raut wajah Angel berubah, ternyata melihat Kaka bersama perempuan lain.

“heh  Njel kenape lagi lu, cie cemburu ya, ihiiir cemburu sama Kaka bersama cewek lain. Iyakan njel”

“apaan sih sis, aku kan pernah bilang nggak suka sama Kaka”

“lhoh Njel, terkadang mulut dan hati itu tidak sejalan. Maka yang bisa dilihat adalah dari tatapan matamu yang sedih melihat Kaka dengan wanita lain. Hahaha. Udah sana ungkapin saja njel keburu digondhol wanita lainlhoh”

Dalam hati Angel berpikir, benar apa yang dikatakan Siska, setidaknya aku mencoba mengungkapkan isinperasaanku sama Kaka, urusan dia suka sama aku  atau tidak it terakhiran.

Lalu terlihat mobil menghampiri Angel, dan itu kakaknya Bram yang menjemput Angel. “Sis udah dulu ya aku pulang duluan, besok sambung lagi yess”

“okke syantikk, hati-hati ya. Daaaa” sambil melambaikan tangan Angel masuk mobil dan meninggalkan siska.

Sesampainya dirumah, ayahnya Angel sudah di ruang tamu sedang menonton berita. “selamat sore komandan, lapor Angel sudah sampai dirumah dengan selamat dijemput oleh Letnan Bram” Ayahnya mendengar hal tersebut tertawa terpingkal-pingkal, seperti melihat prajuritnya laporan ketika bertugas. Memang Ayah Angel jarang dirumah karena beliau adalah Panglima TNI yang sudah memiliki pangkat tinggi, maka ssi Angel pun terkadang suka menggoda ayahnya dengan hal-hal tersebut. “aduuhhduh putriku kecil sudah pulang sini nak, tak cium dulu, sudah berapa hari Ayahmu ini tidak bertemu denganmu” Angel menghampiri Ayahnya dan salam cium tangan ayahnya, ayahnya bergati mencium kening putrinya dengan lembut.

“bagaimana sekolahmu Njel” tanya ayahnya

“biasa aja yah, tidak ada yang spesial”

“tapi pasti ada seseorang yang spesial kan disekolahmu” Ayahnya menanyakan seseorang laki-laki spesial yang dekat dengan putrinya. Wajah Angel memerah dan memang ada yang spesial di sekolahnya.

“tidak ada yah” “kalau tidak ada kenapa pipimu seperti udang rebus itu, hahaha jangan bohong ya, anak ayah sudah besar lho mau masuk kuliah sepertinya hal itu tidak asing dikalanganmu”

“udah yah aku mau ganti baju dulu” Angel semakin malu dan melarikan diri dari Ayahnya.

Didalam kamar Angel berhadapan dengan cermin, lagi-lagi bayangan itu muncul kembali. “Angel bagaimana perasaanmu hari ini melihat Kaka bersama cewek lain” apakah dia gebetannya?” Angel hanya terdiam dan kini dia mengakuinya “memang sekarang aku mengakui bahwa aku suka dengan Kaka dan aku cemburu melihat dia bersama perempuan lain selain aku”

“baiklah tunjukkan kejujuran mu dengan Kaka, kalau kau tak ingin kehilangan dia”

“Tapi kalau Kaka tidak suka denganku?bagaimana?”

“kau belum mencobanya Angel, kenapa kau sudah memutuskan dan berpikir seperti itu? Positif thinkinglah”

“baik akan ku coba besok”

Keesokkan harinya Angel berangkat lebih pagi sampai di sekolah untuk melihat Kaka datang, tetapi sampai bel masuk Angel belum melihat Kaka datang ke sekolah. Angel mulai gelisah “dimana Kaka, kok tidak ddatang ke sekolah, apakah dia baik-baik saja?” pelajaran berlalu begitu cepat, bel istirahat berbunyi “tet, tet, tet” Angel cepat-cepat keluar kelas dan menuju kelas Kaka, dia melihat-lihat didalam kelasnya dan tidak ada. Angel bertanya dengan temannya Kaka “ apa Kaka tidak berangkat hari ini?” “jawab Johan “Kaka di ruang BK Ngel”

“heh, emng ada apa dia disana” Yohan menjawab tanya saja dia Njel, aku belum sempat tanya ke Kaka.

Angel jalan cepat menuju ruang BK, dan menunggu di luar ruangan. Tidak lama kemudian Kaka keluar dari ruangan.

“Angel, kenapa kamu disini?” “emm Kaka kamu kenapa?apa yang terjadi sampai kamu dipanggil ke ruang BK? Kamu berantem?ada yang terluka?”  Kaka yang merasa diperhatika Angel tersenyum-senyum sendiri.

“hey pertanyaanmu seperti wartawan mengejar berita”

“aku serius Ka”

“iya-iya sabar, aku terlambat tadi pagi njel, karna bantuin ibu-ibu sudah tua ke rumah sakit katanya pusing dan mual kalau naik bis”

“syuukurlah Ka, kamu tidak apa-apa”

“apa kamu khawatir denganku njel?” tanya kak langsung tanpa basa-basi. “heh, emm…..’ tiba-tiba bunyi bel masuk “ehh sudah masuk aku duluan ya Ka, kamu nggak lupa sama janji kemarin kan?

“tidaklah njel,nanti sepulang sekolah aku tunggu di gerbang sekolah ya” “iya daaa Ka”

Leganya Angel, sambil senyum-senyum sendiri dia kembali ke kelas.

Bel pulang berbunyi, Angel mulai mengemasi barang-barangnya dan berjalan menuju gerbang sekolah. Setelah sampai di gerbang, Angel melihat Kaka menunggu disana dan melambaikan tanga. Angel menghampirinya “nunggu lama ya Ka?”

“enggak ko Njel” sambil mengeluarkan helm dibagasi motornya

“ini ngel untuk keslamatan” Kaka menyerahkan Helm dan langsung dipakai Angel “yuk brangkat Ka” “bentar deh kamu kalau pakai helm gitu itu sama saja” ternyata helmnya Angel belum dikaitkan. Dan tanpa pikir panjang Kaka mengaitkan helm tersebut. Wajah Angel mulai memerah dan langusung naik ke motor Kaka.

Berlajunya motor kaka, di jalan Kaka bertanya dengan Angel “ini kita ngobrol dimana” “terserah kamu Ka, tempat yang nyaman buat ngobrol” “

“oke” motor Kaka melaju dan berhenti di suatu kedai sederhana banyak pepohonan rindang dan tempat oudor untuk memesan makanan ataupun minuman. “kau suka tempat ini njel” “ya sejuk disini” lalu mereka duduk dan memesan miuman. Setelah pesanan disampaikan kepada pelayan, Kaka memulai membuka pembicaraan “ jadi apa yang kamu omongin denganku Njel?”

“gini Ka, sebelmya aku mau tanya apakah cewek yang kemarin pagi itu pacarmu?” Angel tidak sabar ingin tahu hubungan mereka.

“hah, kenapa kamu tumben-tumbenan kepo dengan hubunganku dengan cewek kemarin, bukannya kamu juga sudah punya pacar yang setiap hari antar jemput pakai mobil?” jawab Kaka dengan berganti bertanya.

“eh tunggu dulu, jadi kamu merhatiin aku ketika aku dijemput dan diantar? Hei Ka kamu nggak tahu dia itu abang kandungku, memang kita terlihat sepantaran karna dia satu tahun diatasku”

“maaf Njel sempat salah sangka dengan abangmu”

“nggak papa Ka, eh kamu belum jawab pertanyaanku”

“ooh dia, dia namanya Citra anak kelas XI IPA 1, dia….”

“pacarmu?”Angel langsung melontarkan “atau gebetanmu” “kamu suka sama dia Ka?” pertanyaan Angel sampai seperti kereta tanpa berhenti.

“bukan semua itu Njel, yang aku suka cuma satu cewek, Njel” tegas si Kaka

“siapa Ka?”

“kamu Njel, Angelica Syantika, cewek yang aku suka sejak kelas XI”

“Aku Ka? Jadi cewek itu bukan pacarmu, gebetanmu?” matanya mulai berkaca-kaca. Dan menangis dengan pelan. “kamu kenapa Njel? Malah nangis, hey njel kamu lagi sakit?” “aku juga suka sama kamu Ka, dan aku cemburu lihat kamu dengan cewek lain”

“Angel angel kita itu aneh saling suka tapi didepan orang banyak kamu terlihat membenciku. Jadi apa kau mau jadi pacarku Njel?”

Angel mengangguk menandakan dia mau jadi pacarnya Kaka, lalu Kaka terlihat bahagia dan mengusap air mata Angel. Tamat

Cerpen

 Teman Bayangan

Cerpen Karangan: bernadeta heni

Dalam Cerita ini saya kenalkan terlebih dahulu tokoh dan wataknya.
Yang pertama adalah Angelica Syantika tapi panggil saja dia Angel seorang gadis yang baik, periang, cantik, ramah, namun emosian.
Yang kedua adalah Andrika Santosa panggilannya Kaka seorang lelaki yang memiliki jiwa penyayang, perhatian, baik, memiliki jiwa humoris.
Yang ketiga adalah Pak Wibi seorang lelaki setengah bayah, yaitu orangtua dari Angelica Syantika yang memiliki sifat Penyabar, Penyayang, Bijaksana.
Yang Keempat Bu Martini seorang Wanita setengah baya, yaitu orangtua dari Angelica Syantika yang memiliki Sifat Baik Hati, Penyayang dan Lembut.
Yang Kelima adalah Andreas Bramantyo seorang lelaki yang Baik, Humoris, Dewasa. Lelaki ini adalah abang kandung dari Angelica Syantika
Yang ke enam Fransiska Amanda, dia teman sekolah Angelica mempunyai sifat ramah, sabar, jahil, ceria.

Yang ketujuh Si Bayangan, dia terlihat berbicara dan selalu membisikkan kepada Angelica Syantika

Pada suatu hari ada seorang gadis yang sedang berjalan di lorong sekolah, dia bersekolah di SMA Pelita Kasih. Dia bernama Angelica Syantika. Lalu dari belakang muncul suara nyanyian yang tidak asing di telingan Angel. “emang lagi syantik, syantik, syantik gini hanya untuk bang kaka” sambil membelai rambut si Angel.
“Pok” Angel memukul kepala Siska dengan pelan. “ini nih mau jadi penyanyi gagal sukanya ngerjain orang, liat tuh si Kaka didepan” gerutu si Angel. “duh kepalaku, tega bener sih lu njel, mukul-mukul kepala syantiku”.

“Sstt, diem siskol itu si kaka merhatiin kita” Angel sambil berkata pelan karena dia melihat kaka yang merhatikan mereka berdua.

Lalu Kaka menghampiri mereka berdua dan menyapa “hai Angel, kalian ngomongin aku ya?” dengan percaya diri Kaka langsung melontarkan apa yang dia rasakan.

“ihh Pede banget kamu Ka, kita gak ngomongin kamu kok” jawab sinis si Angel. Padahal memang di dalam hati kecil si Angel suka dengan si Kaka, tetapi karena gengsi dia malah menunjukkan dia benci dengan si Kaka.

“ehh iya ding Ka, kata Angel dia suka sama kamu, hahahaha” sambil tertawa bahagia melihat Angel memerah wajahnya karena malu dengan apa yang diucapkan si Siska memang benar. “Ihh Apaan sih Siskol kembang kol, enggak yo, jangan mengada-ada” sambil memalingkan kepala ke tempat lain.

“emang bener Ngel kamu suka sama aku?” tanya si Kaka dengan pelan. Dalam hati memang Kaka jugamenyimpan rasa engan Angel sudah sejak kelas 2 SMA tetapi belum mengungkapkannya karena dia tidak tahu perasaan Angel sama dengan perasaan Kaka dan takut cintanya bertepuk sebelah tangan.

 “Apaaa Ka, aku nggak denger?” jawab si Angel.

“tet, tet, tet” “ehh sis ayo masuk, ini nanti pelajaran Bu Bos Galak nanti telat dikit dimarahi. Udah dulu ya Ka” waktu istirahat sudah selesai saatnya siswa siswi masuk ke kelasnya. Kaka dan Angel memang berbeda kelas Angel di Kelas XII IPA 1 dan si Kaka di kelas IPA 2. Kaka belum sempat menjelaskan apa yang dikatakannya lalu Angel dan Siska pergi ke kelasnya. Kaka menghela napas dan berkata dalam hati “Huuufft sampai kapan perasaan ini tidak tersampaikan”.
Seusai pembelajaran selesai, anak-anak berhamburan keluar kelas dan pulang. Angel keluar dari kelas dan terlihat Kaka sedang menunggunya di dekat gerbang sekolah, rencananya Kaka ingin mengantar pulang si Angel. Angel berjalan menuju gerbang sekolah dan belm melihat Kaka dia melambaikan tangan dengan seseorang yang ada di dalam mobil sambil menurunkan kacanya. Angel menghampirinya sambil mengerutu

“cepet banget jemputnya udah kangen aku po?hahaha, padahal aku pengen nggosip sama Siskol dulu” sambil membuka pintu mobil Angel masuk dan mengikatkan sabuk pengaman. Sebenarnya yang menjemput Angel adalah Bram, kakak kandungnya sendiri. Bram dan Angel terlihat seperti sepantaran karena hanya selisil satu tahun dengan kakaknya. Kaka melihat Angel yang terlihat bahagia bertemu laki-laki dalam mobil tersebut Kaka berputus asa dan sudah mengira bahwa laki-laki itu pacar si Angel. Kaka lalu menyalakan motornya lalu pergi meninggalkan sekolah.

Sesampainya dirumah, Angel bertemu dengan ibunya. “Buk Mar, makan dong buk, Angel laper banget” sambil nglendot ibunya yang sedang cuci piring. “duh anak cewek satu ini, adanya Cuma laper mulu, ingat itu pipi udah ngembang kayak bakpao siap santap.” Sambil nyubit pipinya si Angel, padahal tangan ibunya penuh dengan busa cuci piring.

“aahhh ibuk sakit pipiku, ini busa sampai ke pipiku” sambil megang tangan ibunya yang penuh busa.

“sana ganti baju dulu, ibu siapin makan” Angel menuju kemarnya untuk ganti baju.

“aku juga mau dong buk, aku udah lima abad nggak makan” seru si Bram yang baru masuk rumah.

“ini lagi nih si penghabis makanan dirumah, iya-iya nak sebentar. Kamu kuliah kok cepet banget bisa jemput Angel juga, tumben-tumbenan kamu baik” gerutu ibunya sama anak laki-lakinya.

 “iya buk, ini tadi dosennya masuk bentar terus cuma ngasih tugas. Makanya aku bisa langung ke sekolahnya Angel.” “oooh begitu ya, enak ya dosennya ngajar Cuma bentar gajinya selangit”

Di dalam kamar Angel berkaca karena menurut ibunya dia mulai gendut. Sambil berkaca bayangan di kaca seolah-olah berkata dan berbisik kepada Angel. “Angel kamu itu cantik, manis, tetapi kamu tidak bisa jujur dengan perasaanmu sendiri.”

“heh aku?kamu itu siapa?” tanpa takut Angel malah menjawab pertanyaan dari bayangan itu.

“aku adalah kamu Angel.” “sampai kapan kamu menyipan perasaanmu itu?Kaka banyak teman cewek dan banyak yang menyukainya, jangan sampai menyesal kalau Kaka jadian sama cewek lain”

“nggak aku nggak suka sama Kaka, biarin saja dia jadian sama cewek lain itu haknya dia.”

“kamu masih belum bisa jujur dengan perasaanmu Angel, disini tidak ada siapa-siapa hanya kau dan aku, kamu masih saja belum bisa jujur dengan perasaanmu sendiri”

Lalu ibunya memanggil Angel untuk makan “Angeeeelll, makan dulu sini. Kalau tidak dihabisin kakakmu lho”

“iya buk sebentar” lalu Angel meninggalkan kamarnya dan bayangan itu menghilang.

 

Keesokkan harinya Angel masih kepikiran dengan perkataan bayangan dikaca kemarin, dan di dalam perjalanan ke sekolah Angel hanya melamum memikirkan perasaan dia terhadap Kaka. Dikagetkan oleh Bram, “Woi, woi, dek, heh dek. Kamu kenapa sih” sambil nepuk pundak si Angel .

“Eh iya kak, kenapa?”

“eallah ni bocah kenapa sih jadi linglung kayak gini, kamu gak kena santet kan?hahaha”

“sembarangan kalau ngomong, aku gak kenapa-kenapa yo kak”

“lha kok dari rumah sampai tadi diem muluk” tiba-tiba sudah sampai di gerbang sekolah Angel, dia keluar dari mobil dan kebetulan bersamaan datangnya Kaka. Sambil mengerutu Angel keluar “apaan sih, dikira aku kena santet”

“Pagi Angel” sapa Kaka dengan berusaha biasa saja, da mengira dia diantar oleh pacarnya. Dan menjaga jarak antara Angel.

“Eh, pagi Kaka” Angel semakin kepikiran dengan omongan bayangan di kaca kemarin.

“kamu nggak papa kan Ngel?” tanya si Kaka dengan penuh perhatian. Tiba-tiba ada seorang perempuan yang menghampiri Kaka.

“nanti jadi kan Ka”

Lalu Angel merasa tidak enak dan pamit meninggalkan mereka berdua “eh aku duluan ya Ka” sekejab Angel meinggalkan Kaka dan perempuan itu.

Dalam hati Angel mengira bahwa perempuan itu pacarnya si Kaka. Hatinya tidak karuan dan kepikiran dengan omongan dari Bayangan di kaca. Saat melamun siska memukul kepala si Angel dengan buku “lagi mikirin Kaka ini mesti” Angel kaget dan marah sama Siska “kamu balas dendam ya”

“ehh enggak Njel, kamu kok marah sih” lalu Angel pergi meninggalkan Siska dan menuju toilet. Didalam toilet Angel membasuh wajah dan mucul kembali bayangan itu.

“kamu sudah melihatnya Angel, Kaka bersama wanita lain, dan dia sudah siap merebut Kaka darimu”

“biarkan saja Kaka juga bukan milikku”

“kamu masih belum bisa jujur dengan perasaanmu Angel, aku tahu perasaanmu setelah melihat perempuan itu tadi menghampiri Kaka, dan kau kawatir dia menjadi pacar Kaka dan lebih dekat dengan Kaka”.

Tiba-tiba Angel meneteskan air mata dan mulai menydari dia tak ingin kehilangan Kaka. “sebelum terlambat Angel, sampaikan perasaanmu kepada Kaka” lalu bayangan itu menghilang. Angel mengusap air matanya dan sudah mantab untuk menyampaikan perasaannya.

Saat istirahat Angel memberanikan diri untuk janjian dengan Kaka lalu bertemu di depan kelas Kaka. Kaka sedang berjalan dengan temannya yang akan menuju kantin.

“Njel kamu mencari siapa?” sapa Kaka

“eh Kaka, kamu Ka. Kamu ada watu sebentar?” Kaka bertanya-tanya tumben-tumbenan Angel menghampiri dia, apakah dia sedang marahan dengan pacaranya pagi tadi, lalu meminta saran Kaka? Dalam hati Kaka bertanya-tanya sendiri sampai belum mejawab pertanyaan Angel. “Ka, kaka, malah bengong, kamu ada waktu tidak pulang sekolah nanti?” “eh iya Njel, maaf aku sudah ada janji” Angel meyakinkan diri bahwa perempuan tadi pagi yang mbuat janji dengan Kaka.

  Bersambung….                                                                                      

 

Sihku
Oleh bernadeta heni

Tumapaking laku ing banyu

Krasa adem nganti ngilu

Banyu segara kang tak rasake karo awakmu

Langit biru uga cemburu

Sumilire angin nggugah ati kang ngilu

Nyekseni awakdhewe ing Pantai Waru

 

Apa salahku…

Paring sih marang awakmu

Sih katresnan kang suci iki

Cemara uga nggeguyu marang niatku

Apa bisa aku paring bagya mulyamu

Sihku aja lunga marang aku

 

Apa salahku…

Paring ati siji iki marang awakmu

Teteg tatag atiku marang sliramu

Sing nggawe ayem atiku

Cah ayu pepujaning atiku

Mrenea tak gandheng tanganmu

 

Memori
Oleh bernadeta heni


Dalam hatiku masih ada ganjalan

Sekecil memori yang tertinggal dalam pikiran

Tidak mau pergi berganti dan sudah nyaman
inginku pendam dalam-dalam

Agar tak muncul dengan sesukanya

Sepentingkah memori ini?

Hingga kau tak ingin pergi?

 

Memori…

Jika kau benar-benar tak ingin pergi

Biarkan dirimu menjadi pembelajaran hati

Agar diriku tidak mengalami yang yang sama lagi

Karena diriku tidak ingin merasakan sakitnya hati

Seperti belati menusuk-nusuk hati

 

Memori…

Tetaplah diam didalam hati…


Menangis
Oleh bernadeta heni


Mata sayup berkaca-kaca berwarna merah

Entah apa yang ada dipikiran dia

Air mata meronta ingin keluar darinya

Pertanda apakah ini?

Sedihkah?

Bahagiakah?

 

Menangislah…

Jika memang membuatmu lega nantinya

Hingga tidak ada ganjalan dan sakit di dada

Sepaya air mata keluar dan dia bersukaria

Tidak ada yang melarangnya untuk keluar sesukanya

 

Menangislah..

Jika kau kehilangan seseorang

Jika kau kehilangan sesuatu yang berharga

Tetapi ingatlah masih ada suatu harapan

Dan jangan kau berhenti berharap

Karena kau masih ada di semesta

  Teman Bayangan (2) Cerpen Karangan: bernadeta heni Lanjutan    Angel minta waktu sebentar untuk mengajak Kaka membahas perasaan An...